Why I believe in Jesus?
Ketika awal masuk SMA, di sebuah retreat, aku dibukakan tentang keselamatan di dalam Yesus Kristus. Betapa dosa-dosaku membawaku pada penghakiman Allah, dan aku tidak bisa menyelesaikan masalah dosa itu dengan usahaku sendiri. Disitu aku mulai mengerti bahwa ada Yesus yang menyelamatkanku dari murka Allah atas dosa manusia. Aku sempat bertanya kepada kakak yang ada di sampingku sambil berbisik "aku akan ada dimana setelah kematian?" Keinginan untuk meninggalkan dosa-dosa dan hidup lama itu mendorongku untuk datang pada ALLAH dan meminta pengampunan-Nya di dalam Yesus Kristus.
Kejijikan akan dosa-dosaku dan hidup lama yang tidak mengenal Tuhan itu membawaku untuk datang pada Yesus. Mengakui semua dosa-dosa yang aku lakukan, kerinduan untuk diselamatkan, datang pada Allah dan memohon pada-Nya. Malam itu, di dalam kelompok setelah acara itu aku berdoa dan memohon Yesus untuk mengampuni segala dosaku dan meminta-Nya dalam doa untuk menjadi Tuhan dan Raja dalam hidupku.
Doa sederhana ini yang menjadi dasar bagi doaku pada-Nya:
Aku ingat satu peristiwa yang sangat membekas, beberapa hari setelah persitiwa doa itu. Aku belajar untuk baca firman setiap hari, dan itu menjadi hal yang sangat aku rindukan. di dalam saat-saat untuk baca Firman dan doa itu, aku mencurahkan seluruh keluh kesah dan doaku pada-Nya.
Ada satu doa yang betul-betul ajaib terjadi setelah itu. Waktu itu aku berdoa kepada Tuhan. Aku sedang agak takut karena besok adalah hari pertama sekolah. Sementara aku berasal dari kota lain (pulau lain) dan tidak mengerti sama sekali sekolah baru itu. Saya butuh teman untuk ke sekolah. Di pagi itu aku berdoa kepada Tuhan menyatakan kegelisahanku. Setelah selesai berdoa tiba-tiba kamarku diketuk.. "Fon, ada orang yang mencarimu.." hah? aku bertanya dalam hati.. siapa ya? aku tidak kenal banyak orang di kota ini karena aku baru 1-2 bulan di sini.. aku membuka pintu dan melihat di ruang tamu seorang ibu yang tidak aku kenal duduk menunggu.
"Maaf bu, mencari siapa?" tanyaku.. "Saya ibu dari Audrey, kami dari Papua dan anak saya Audrey sekolah di SMU yang sama dengan kamu.. saya dengar bahwa disini ada anak baru juga yang juga satu sekolah dengan Audrey.. karena Audrey baru di SMU itu saya carikan teman untuk dia. Besok apakah kamu mau bersama-sama dengan anak saya berangkat ke sekolah?"
Wow, saya sangat heran setelah itu.. di kamar saya menangis dan bersyukur pada Tuhan. Tuhan jawab doa saya dengan sangat cepat. Dan IA membuktikan pada saya bahwa Ia hidup dan mendengar doa anak-anak-Nya.
Banyak peristiswa lagi yang mengiringi perjalanan imanku yang rapuh ini dalam mengikut Tuhan Yesus. Satu kali, ketika sekolah di Salatiga, karena uang yang dikirimi orang tua sangat terbatas, aku kehabisan uang. Hari itu hari Minggu, dan aku harus ke gereja. itu sekitar tahun 1995, nilai uang masih sangat kecil dibanding sekarang. Yang tersisa hanya limapuluh perak (50 rupiah), dan itupun hanya mampu membeli sebuah gorengan yang harganya segitu waktu itu. hmmm... tapi aku harus persembahan di gereja. dan aku sudah belajar untuk memberi perpuluhan sejak aku mengenal Tuhan secara pribadi. Akhirnya aku mengambil gereja sore.. dan aku bawa persembahan uang terakhirku itu. Dalam hatiku Nggak apa-apa Tuhan, aku nggak makan malam ini, mungkin besok Tuhan sudah sediakan makanan buatku. Aku mengikuti ibadah itu sampai selesai, dan memberikan uang yang tersisa itu ke kantong kolekte.
Pulang ibadah, aku berjalan pulang ke rumah yang kami kontrakan bersama-sama beberapa orang untuk tinggal. Aku berjalan menyusur jalan itu dengan sadar bahwa ah, malam ini aku harus menahan lapar..aku belajar untuk tidak berhutang..di tengah jalan aku berjumpa dengan seorang teman dan ia berkata "Fon, aku baru saja dari tempatmu.. kamu tahu, kakak dan mamahmu datang ke rumah, lagi menunggumu".. segera aku dengan gembira dan agak tergesa-gesa mempercepat langkahku pulang.. dan benar.. mamah datang dari palangkaraya, mampir ke semarang dan bersama dengan kakak dari semarang ke salatiga menjengukku..
Aku kaget dengan apa yang dibawa mamah dan kakak: apel, makanan dan banyak oleh-oleh lainnya yang membuatku malam itu bisa menikmati berkat Tuhan. Wow, sekali lagi Tuhan Yesus memelihara hidupku.
Ada banyak lagi peristiwa yang tak bisa aku ungkapkan satu persatu tentang Tuhan Yesus Sang Pemelihara dan Pemilik Hidup anak-anak-Nya. Begitu dalam cinta-Nya, sekalipun sering kali aku manusia yang tidak bisa menghargai-Nya dan menghormati-Nya. Cinta-Nya kekal dan tidak berubah meskipun anak-anak-Nya seringkali berubah.
Bukan karena berkatnya, atau jawaban doa saja aku percaya pada-Nya. Ia bukan Allah yang bisu, yang hanya diam ketika aku berdoa pada-Nya. Ia bukan allah yang terbuat dari batu atau kayu atau konsep buatan manusia, karena tidak mungkin allah yang hanya konsep bisa berkarya sedemikian dasyat mengubah hidup seseorang. Ia Allah yang Hidup! Yesus Kristus, Tuhan Allahku yang hidup!
Kalau kita mau mengenal Dia melalu logika, pasti tidak akan mungkin. Kenapa? karena logika akan sulit menjelaskan siapa Yesus sebenarnya. yang ada hanya keraguan dan kebimbangan akan mengikutinya. tetapi hanya IMAN kepada-Nya yang membawa kita mengerti dan percaya pada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat.
Bagaimana dengan dirimu? adakah kamu merasa hari ini bebanmu berat? dosa menjeratmu dan membelenggu sehingga kamu sulit keluar dan tinggalkan dosa?
datang pada Tuhan Yesus dalam doa.. ungkapkan seluruh perasaan dan seluruh pergumulanmu pada-Nya. Akui Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat. Dengan lututmu bertelut dan berseru dalam nama-Nya. Percayalah Ia mendengar doamu dan akan segera menjawab engkau.. Datang pada Yesus dan berserulah pada-Nya. Ia menantimu!
Salam!
Kejijikan akan dosa-dosaku dan hidup lama yang tidak mengenal Tuhan itu membawaku untuk datang pada Yesus. Mengakui semua dosa-dosa yang aku lakukan, kerinduan untuk diselamatkan, datang pada Allah dan memohon pada-Nya. Malam itu, di dalam kelompok setelah acara itu aku berdoa dan memohon Yesus untuk mengampuni segala dosaku dan meminta-Nya dalam doa untuk menjadi Tuhan dan Raja dalam hidupku.
Doa sederhana ini yang menjadi dasar bagi doaku pada-Nya:
"Tuhan, aku mengaku aku orang berdosa dan tidak layak dihadapan-Mu. Aku mohon ampun atas segala dosa dan kesalahanku. Aku mau menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamatku, pemilik hidupku. Masuklah Tuhan dalam hatiku sebagai Tuhan dan Juruselamatku. Aku mau bertobat dan meninggalkan dosa-dosa lamaku. Terima kasih Tuhan atas pengampunan-Mu. Dalam nama Yesus Kristus Juruselamatku aku berdoa. Amin"
Aku ingat satu peristiwa yang sangat membekas, beberapa hari setelah persitiwa doa itu. Aku belajar untuk baca firman setiap hari, dan itu menjadi hal yang sangat aku rindukan. di dalam saat-saat untuk baca Firman dan doa itu, aku mencurahkan seluruh keluh kesah dan doaku pada-Nya.
Ada satu doa yang betul-betul ajaib terjadi setelah itu. Waktu itu aku berdoa kepada Tuhan. Aku sedang agak takut karena besok adalah hari pertama sekolah. Sementara aku berasal dari kota lain (pulau lain) dan tidak mengerti sama sekali sekolah baru itu. Saya butuh teman untuk ke sekolah. Di pagi itu aku berdoa kepada Tuhan menyatakan kegelisahanku. Setelah selesai berdoa tiba-tiba kamarku diketuk.. "Fon, ada orang yang mencarimu.." hah? aku bertanya dalam hati.. siapa ya? aku tidak kenal banyak orang di kota ini karena aku baru 1-2 bulan di sini.. aku membuka pintu dan melihat di ruang tamu seorang ibu yang tidak aku kenal duduk menunggu.
"Maaf bu, mencari siapa?" tanyaku.. "Saya ibu dari Audrey, kami dari Papua dan anak saya Audrey sekolah di SMU yang sama dengan kamu.. saya dengar bahwa disini ada anak baru juga yang juga satu sekolah dengan Audrey.. karena Audrey baru di SMU itu saya carikan teman untuk dia. Besok apakah kamu mau bersama-sama dengan anak saya berangkat ke sekolah?"
Wow, saya sangat heran setelah itu.. di kamar saya menangis dan bersyukur pada Tuhan. Tuhan jawab doa saya dengan sangat cepat. Dan IA membuktikan pada saya bahwa Ia hidup dan mendengar doa anak-anak-Nya.
Banyak peristiswa lagi yang mengiringi perjalanan imanku yang rapuh ini dalam mengikut Tuhan Yesus. Satu kali, ketika sekolah di Salatiga, karena uang yang dikirimi orang tua sangat terbatas, aku kehabisan uang. Hari itu hari Minggu, dan aku harus ke gereja. itu sekitar tahun 1995, nilai uang masih sangat kecil dibanding sekarang. Yang tersisa hanya limapuluh perak (50 rupiah), dan itupun hanya mampu membeli sebuah gorengan yang harganya segitu waktu itu. hmmm... tapi aku harus persembahan di gereja. dan aku sudah belajar untuk memberi perpuluhan sejak aku mengenal Tuhan secara pribadi. Akhirnya aku mengambil gereja sore.. dan aku bawa persembahan uang terakhirku itu. Dalam hatiku Nggak apa-apa Tuhan, aku nggak makan malam ini, mungkin besok Tuhan sudah sediakan makanan buatku. Aku mengikuti ibadah itu sampai selesai, dan memberikan uang yang tersisa itu ke kantong kolekte.
Pulang ibadah, aku berjalan pulang ke rumah yang kami kontrakan bersama-sama beberapa orang untuk tinggal. Aku berjalan menyusur jalan itu dengan sadar bahwa ah, malam ini aku harus menahan lapar..aku belajar untuk tidak berhutang..di tengah jalan aku berjumpa dengan seorang teman dan ia berkata "Fon, aku baru saja dari tempatmu.. kamu tahu, kakak dan mamahmu datang ke rumah, lagi menunggumu".. segera aku dengan gembira dan agak tergesa-gesa mempercepat langkahku pulang.. dan benar.. mamah datang dari palangkaraya, mampir ke semarang dan bersama dengan kakak dari semarang ke salatiga menjengukku..
Aku kaget dengan apa yang dibawa mamah dan kakak: apel, makanan dan banyak oleh-oleh lainnya yang membuatku malam itu bisa menikmati berkat Tuhan. Wow, sekali lagi Tuhan Yesus memelihara hidupku.
Ada banyak lagi peristiwa yang tak bisa aku ungkapkan satu persatu tentang Tuhan Yesus Sang Pemelihara dan Pemilik Hidup anak-anak-Nya. Begitu dalam cinta-Nya, sekalipun sering kali aku manusia yang tidak bisa menghargai-Nya dan menghormati-Nya. Cinta-Nya kekal dan tidak berubah meskipun anak-anak-Nya seringkali berubah.
Bukan karena berkatnya, atau jawaban doa saja aku percaya pada-Nya. Ia bukan Allah yang bisu, yang hanya diam ketika aku berdoa pada-Nya. Ia bukan allah yang terbuat dari batu atau kayu atau konsep buatan manusia, karena tidak mungkin allah yang hanya konsep bisa berkarya sedemikian dasyat mengubah hidup seseorang. Ia Allah yang Hidup! Yesus Kristus, Tuhan Allahku yang hidup!
Kalau kita mau mengenal Dia melalu logika, pasti tidak akan mungkin. Kenapa? karena logika akan sulit menjelaskan siapa Yesus sebenarnya. yang ada hanya keraguan dan kebimbangan akan mengikutinya. tetapi hanya IMAN kepada-Nya yang membawa kita mengerti dan percaya pada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat.
Bagaimana dengan dirimu? adakah kamu merasa hari ini bebanmu berat? dosa menjeratmu dan membelenggu sehingga kamu sulit keluar dan tinggalkan dosa?
datang pada Tuhan Yesus dalam doa.. ungkapkan seluruh perasaan dan seluruh pergumulanmu pada-Nya. Akui Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat. Dengan lututmu bertelut dan berseru dalam nama-Nya. Percayalah Ia mendengar doamu dan akan segera menjawab engkau.. Datang pada Yesus dan berserulah pada-Nya. Ia menantimu!
Salam!