Her Name is Ryoko

Namanya Ryoko. Ya, pertama kali aku datang ke sini aku menemukan di kamarku sebuah boneka dan sebuah kartu yang ditujukan untukku. Kepada yth. mbak Naomi, demikian tertulis di amplop kartu ucapan itu. Di dalamnya tertulis tulisan tangan yang berbunyi demikian:

Kpd: yth. mbak Naomi
Selamat datang ke DTC!! Saya sangat bersenang bersama belajar di DTC pada tahun ini. Saya berdoa mbak Naomi akan beradaptasi di sini dengan lancar. Saya juga senang kalau kita berbicara dengan bahasa Indonesia! 
Hormat saya,
Ryoko

Hmmm. ini membuatku penasaran siapa Ryoko ini? Yang aku dengar dia pernah bekerja di Indonesia sebagai nurse dan karena itu dia cukup fasih berbahasa Indonesia.

Akhirnya aku bertemu Ryoko. Seorang wanita usia 35 lebih, kecil, putih, seorang berkebangsaan Jepang. Dia cukup fasih berbahasa Indonesia. Bahkan kata-kata yang populerpun dia mengerti.. "capek deh"... "oke deh"... Tampaknya dia jatuh cinta dengan Indonesia.

Dia mengajarkanku banyak hal tentang peraturan yang ada. mulai dari menyalakan lampu, mencuci piring, mengembalikan barang pada tempatnya. juga barang-barang yang ditinggalkan para senior yang boleh digunakan. Contohnya untuk listrik, disini colokan listriknya beda dengan di Indonesia. Disini menggunakan 3 colokan. Mereka punya alat tambahan sehingga colokannya bisa menggunakan colokan 2 seperti yang biasa di Indonesia atau tempat lain.

Tetapi sayangnya colokan Netbookku agak bermasalah. Ya, bermasalah karena colokannya besar dan tidak muat dengan alat tambahan yang ada. Ryoko meminjamkan peralatan listrik miliknya dari Jepang yang bisa digunakan untuk berbagai macam jenis colokan. Luar biasa. dengan alat itu colokan listrik netbookku bisa tersambung dengan listrik dengan baik. Aku bisa meminjam alat tersebut sampai aku bisa memiliki sendiri alat sambungnya.

Suatu saat, ia memberikanku satu peralatan lain milik temannya yang juga dari Jepang. Dan alat itu juga bisa menghubungkan netbookku dengan listrik. Puji Tuhan! Temannya memberikan padaku alat itu, mungkin Ryoko cerita tentang kesulitanku untuk menghubungkan listrik dengan Netbook.

Ya, itu salah satu kebaikan Ryoko yang aku rasakan ketika aku pertama kali datang ke sini.

Dia sangat suka batik. Tapi dia baru mengerti kalau begitu banyak motif batik di Indonesia.. aku memberinya sebuah baju batik dengan motif Kalimantan, milikku. Dia sangat senang, karena baju itu sangat pas dengan dia. ya, itu akan jadi kenang-kenangan baginya. Kalau aku pulang ke Palangka Raya, aku bisa saja beli baju batik atau menjahitnya.  Tetapi dia, mungkin tidak pernah punya kesempatan ke Palangka Raya. Jadi baju itu aku kasih ke dia.

Kemarin dia berulang tahun.
Setelah kami pulang dari jalan-jalan dan duduk kelelahan di ruang makan, Ryoko datang membawa kue.. lalu dia ingin membagikannya kepada kami karena dia berulang tahun hari ini. Lagu "happy birthday" pun terlantun.. dan kami merayakannya secara sederhana di meja makan. Aku, kak Antok, kak Lolen, Ryoko, dan 2 anak dari keluarga Antok : Kezia dan Grace.

Aku diminta berdoa bagi Ryoko. Dan aku berdoa dalam bahsa Indonesia. Salah satu pokok doanya adalah dapat jodoh (hehehehe).. She is 37 years old now.. dan salah satu kemungkinan jodoh yang dia terbuka adalah dapat seorang pria Indonesia (+/- 5 tahun) di atas atau di bawahnya, yang bersedia ikut ke Jepang kalau dia bekerja kembali ke sana.. kriterianya : seorang Kristen yang dewasa, beriman pada Kristus, pelayanan dan cinta Tuhan dan sesama...hmmm.. ada yang berminat? :).. tapi kami kepikiran untuk menjodohkannya dengan seseorang yang kami kenal, ya semoga perjodohan ini nantinya berhasil....

Ya begitulah cerita tentang Ryoko.. salah satu orang yang aku kenal di sini. Akan menjadi teman baru, sahabat baru dan keluarga baru buat kami di Singapura..

Next destination :.... tunggu cerita selanjutnya ya..

salam,

Fona




Postingan populer dari blog ini

Mempersiapkan dan Menyusun Khotbah/Renungan

Jalan Keselamatan

Doa Agur Amsal 30:7-9