Dinamika Kelompok Kecil

Dinamika Kelompok Kecil   (Dinamika relasi dan pengajaran dalam KTB)
Disusun oleh : Naomi Fortuna (Staff Perkantas DIY)

1.       Dinamika Relasi dalam Kelompok Kecil
a.      Tahapan relasi dalam Kelompok Kecil
Dalam buku “Komunitas yang Diubahkan” dalam bab tentang Dinamika Komunitas oleh Sandra Van Opstal[1], terdapat beberapa tahapan yang dilalui sebelum memasuki komunitas yang sejati:

1.       Tahap Pseudo community
2.       Tahap kekacauan
3.       Tahap Mengosongkan diri
4.       Tahap Komunitas yang sejati
·         Relasi sangat erat berjalan jika sesuai dengan norma-norma yang disepakati
·         Harmonis dan saling membangun kepercayaan, namun mengabaikan perbedaan dan pertentangan
·         Menghindari konflik
·         Tidak mengabaikan perbedaan
·         Menyatakan ketidaksetujuan, perbedaan pendapat, selisih pendapat
·          Membagi perasaan secara mendalam, jujur dengan pendapat dan dirinya
·          Anggota kelompok/ individu belajar meninggalkan kebiasaan, keyakinan atau tabiat tertentu
·         Bersedia mengosongkan diri (dari prasangka, kedagingan)  karena kasih dan pertumbuhan
·         Bersedia mengalah, dikoreksi
·         Komunitas didasari oleh saling pengertian dan kepedulian
·         Terus berjalan sebagai satu keluarga,  secara otentik relasi tumbuh meskipun ada pertentangan dan perbedaan
·         Dapat menyelesaikan konflik dengan jujur dan bijak


 Ada 4 tahapan dalam membangun KTB[2], hal yang sama juga ditekankan oleh Jeff Arnold dalam buku PA tentang Small Group Starter Kit mengungkapkan 4 tahap dalam membangun kelompok kecil menuju komunitas sejati[3]. Tahapan tersebut antara lain:
1.       Tahap Eksplorasi. Tahap awal terbentuknya sebuah kelompok. Dalam tahap ini pemimpin kelompok perlu memiliki inisiatif ekstra tinggi.  Pada tahap ini anggota senang berada dalam kelompok,  “Isn’t this great?”
2.       Tahap Transisi.  Tahap dimana mulai terjadi gesekan-gesekan dalam kelompok. Merupakan tahap kritis di mana anggota kelompok memutuskan untuk terus bergabung atau berhenti dari kelompok. Dalam tahap ini perbedaan mulai tampak,  “Hey, you left your dirty laundry in the bathroom!”
3.       Tahap Aksi. Tahap di mana setiap anggota kelompok sudah merasa memiliki kelompok. Urusan kelompok menjadi urusan bersama. Pada tahap ini anggota kelompok tetap menjaga harmoni meskipun ada kekurangan dan perbedaan “We like you because… and we love you inspite of…”
4.       Tahap Akhir. Tahap di mana kelompok hanya memiliki beberapa kali kesempatan lagi untuk mengadakan pertemuan sebelum berpisah satu dengan yang lain. Pada tahap ini anggota kelompok saling mengenal, bersahabat, unity, akhir dari kelompok “We’re a team!”

b.      Tipe Kepemimpinan dalam Kelompok Kecil[4]
Otoriter
(dominan, diktator)
Otoritatif
(terukur,bertanggung jawab)
Demokratis
(fokus pada kelompok)
Laissez Faire
(Permisif, pasif)
·         Kendali total
·         Tujuan kelompok sesuai dengan kehendaknya
·         Lebih tertarik pada isi, program daripada orang
·         Membuat keputusan sendiri tanpa pertimbangan orang lain
·         Banyak bicara
·         Fokus perhatian pada diri sendiri
·         Anggota kelompok hanya menjadi boneka
·         Membuat pertanyaan dan menjawab sendiri pertanyaannya
·         Kendali yang kuat, tetapi  melibatkan orang lain
·         Memiliki tujuan dan rencana, namun terbuka untuk modifikasi dari orang lain
·         Aktif dan enerjetik, memberikan aktivitas bagi orang lain
·         Siap memberikan arah dan dukungan yang diperlukan
·         Menggunakan skill komunikasi untuk melibatkan orang lain
·         Bertanggung jawab
·         Menggunakan kekuatan pribadi untuk memberi empower pada orang lain
·         Memimpin diskusi bersama orang lain
·         Berbagi kendali dengan orang lain
·         Berbagi tanggung jawab dan kepemimpinan dengan orang lain
·         Yakin dan percaya pada orang lain
·         Menciptakan rasa aman dan rasa memiliki kelompok
·         Meyakinkan anggota lain akan kesempatan melayani dan memimpin
·         Ketika pemimpin tidak ada, grup tetap berjalan
·         Semua kebijakan didiskusikan bersama dengan didampingi oleh pemimpin
·         Orang lain dapat memimpin diskusi
·         Tidak mengendalikan
·         Tidak siap, mengalir saja ikuti arus
·         Kurang mempedulikan
·         Pencapaian kelompok sangat sedikit
·         Kurang disiplin dan kurang  bertanggung jawab
·         Kurang berusaha
·         Kurang berani mengambil keputusan dan resiko
·         Lebih banyak diam, bertanya hal-hal yang umum


c.       Mengatasi Konflik dalam Kelompok Kecil
-          Penyebab Konflik
o   Perbedaan tipe kepribadian
o   Perbedaan cara pandang dan prinsip
o   Konsep diri yang kurang baik (self image)—insecure, takut penolakan, kritik, dll
o   Egosentris, kurang memperhatikan kepentingan orang lain
o   Miskomunikasi
§  Kurang mendengarkan,
§  Kurang sensitif
§  Ekspresi perkataan yang kurang jelas
o   Dll… (sharing dari peserta)
-          Respon dan pendekatan terhadap konflik:
o   Bersaing
o   Menghindar
o   Kompromi
o   Akomodasi
o   Defusion
o   Konfrontasi
o   Bekerja sama

-          Mengarahkan konflik[5]:
o   Berdiam diri sejenak
o   Tegaskan hubungan antara satu dengan yang lainnya (komitmen dan aturan-aturan dasar)
o   Berupaya memahami
o   Mengevaluasi dan menciptakan solusi
-          Problem solving
-          Belajar/Latihan mendengarkan
-          Contoh kasus dalam kehidupan murid-murid Tuhan Yesus :
o   Markus 10:35-45—self center disciples

2.       Dinamika Pengajaran dalam Kelompok Kecil
a.       Memilih bahan yang akan dibahas dalam kelompok.
§  Beberapa jenis tipe bahan yang dibahas dalam KTB: bedah buku tertentu, PA kitab, studi karakter/tokoh tertentu dalam Alkitab, mempelajari topik tertentu, PA dengan buku PA yang sudah ada, dll
b.      Bagaimana membuat pertanyaan dalam PA.
§  Membuat pertanyaan pendekatan, jembatan (pertanyaan awal yang terkait dengan topik yg dibahas dan kehidupan sehari-hari)
§  Membuat pertanyaan observasi--data dan fakta yang jelas tertulis di Alkitab (5W 1H)
§  Membuat pertanyaan interpretasi--arti dan pemahaman yang signifikan yang ada dibalik data dan fakta tersebut. Menemukan poin utama dari teks.
§  Membuat pertanyaan penerapan---pertanyaan tentang bagaimana kebenaran Alkitab bertemu dengan kondisi/keadaan yang sedang dihadapi saat ini. Contoh pertanyaan penerapan: adakah perintah Tuhan untuk saya taati? Adakah kesalahan atau dosa yang harus diakui/dihindari? Adakah janji Tuhan untuk hidup saya? Adakah teladan hidup yang bisa saya ikuti? Adakah prinsip yang harus saya pegang? Dst.
c.       Dinamika memimpin diskusi
§  Fokus bukan hanya pengajaran, tetapi perubahan (transformasi hidup)
§  Pertanyaan yang diajukan harus jelas, bukan hal yang kompleks dan sulit dijawab
§  Pertanyaan yang diajukan memancing diskusi, berfokus mencari kebenaran di teks, menemukan tema utama dan poin penting kebenaran dalam teks.
§  Jangan lupa menyimpulkan, membuat summary atas jawaban dan diskusi.
§  Bergantung pada Roh Kudus yang menginspirasikan, mengubah, menunjukkan, menerangkan, menyelidiki, dan menyingkapkan rahasia-rahasia Tuhan. Doa merupakan bagian yang penting dalam Kelompok Kecil.
d.      Menerapkan Firman Tuhan
§ Bukan hanya isi ajaran, tetapi bagaimana mengalaminya dalam hidup (experiental learning).  Menerima pengajaran Alkitab sebagai kebenaran dan menerima, menerapkannya ke dalam realitas  hidup sehari-hari
§ Penerapan bisa terkait dengan: Tuhan dan diri saya, orang-orang dekat/di sekeliling), masyarakat, alam semesta, penguasa-penguasa, dan kekuatan si jahat
e.      Evaluasi Kelompok
§  Apakah kebutuhan dan tujuan dalam kelompok terpenuhi?
§  Apakah tujuan tercapai? Apakah profil tampak dalam diri anggota KTB?
§  Apakah metode dan pengajaran dalam kelompok kecil sesuai? Adakah hal yang harus diubah?
§  Apakah masalah-masalah dalam kelompok bisa diselesaikan dengan baik?
§  Evaluasi diri PKTB (kritik dari diri sendiri, dari teman, dari AKTB, dll)

Bibliography:
1.       Kirk,  J. Alex., dll, Komunitas yang Diubahkan, (Jakarta: Literatur Perkantas, 2010)
2.       Arnold, Jeff., Small Group Starter Kit, Life Guide Bible Study (Downers Grove: InterVarsity Press, 1995)
3.       Mallison, John., Growing Christians in Small Groups, (NSW: Anzea Publisher, 1989)
4.       Nyquist, James F., Kuhatschek, Jack., Leading Bible Discussions, Life Guide Bible Study (Downers Grove: InterVarsity Press, 1985)
5.       Williams, Dan., Starting (& Ending) a Small Group, Life Guide Bible Study (Downers Grove: InterVarsity Press, 1996)
6.       Harkness, Allan., makalah-makalah Christian Education (DTC Singapore, March-May 2012)
7.       Nicholas, Rob., dkk, Buku Pegangan Pemimpin Kelompok Kecil (Jakarta: Literatur Perkantas, 2003)




[1] J. Alex Kirk, dkk, Komunitas yang Diubahkan, (Jakarta: Literatur Perkantas, 2010), p. 68-73
[2] Rob Nicholas, dkk, Buku Pegangan Pemimpin Kelompok Kecil (Jakarta: Literatur Perkantas, 2003)
[3] Jeff Arnold, Small Group Starter Kit, Life Guide Bible Study (Downers Grove: InterVarsity Press, 1995), p.20-21
[4] John Mallison, Growing Christians in Small Groups, (NSW: Anzea Publisher, 1989), p. 40
[5] J. Alex Kirk, p. 75

Postingan populer dari blog ini

Mempersiapkan dan Menyusun Khotbah/Renungan

Jalan Keselamatan

Doa Agur Amsal 30:7-9