Inductive Bible Study
Inductive
Bible Study
Berbahagialah orang yang tidak berjalan
menurut nasihat orang fasik,
yang tidak berdiri di jalan orang berdosa,
dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,
tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN,
dan yang merenungkan Taurat itu siang dan
malam.
Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran
air,
yang menghasilkan buahnya pada musimnya,
dan yang tidak layu daunnya;
apa saja yang diperbuatnya berhasil.
Bukan demikian orang fasik:
mereka seperti sekam yang ditiupkan angin.
Sebab itu orang fasik tidak akan tahan dalam
penghakiman,
begitu
pula orang berdosa dalam perkumpulan orang benar;
sebab
TUHAN mengenal jalan orang benar,
tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.
(Psa 1:1-6)
Compiled
by : Naomi Fortuna K (Staff Perkantas DIY)
PA = Penyelidikan
Alkitab/Pendalaman Alkitab.
“Bila
saya memberikan seekor ikan kepada seseorang, orang itu hanya punya ikan untuk
hari itu. Bila saya mengajarkan seseorang cara untuk menangkap ikan, orang itu
akan mempunyai banyak ikan seumur hidup” -Khong Hu Chu-
Apa definisi PA?
Penyelidikan
Alkitab merupakan proses menggali, menyelidiki, menemukan kebenaran-kebenaran
yang terdapat dalam Alkitab.
Dalam
“ilustrasi tangan”[1],
ada beberapa tahapan dalam memahami Alkitab, dengan tingkat kedalaman yang
berbeda-beda.
|
Mengapa
Alkitab sangat penting bagi kehidupan kita?
·
Mat.4:4 : Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti
saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
·
Yos.1:8 : Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi
renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai
dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu
akan berhasil dan engkau akan beruntung.
·
2 Tim.3:15-17 : Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang
dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman
kepada Kristus Yesus. Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat
untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan
untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia
kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.
·
Ro.12:2 : Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh
pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa
yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
·
Maz.119:9-11 : Dengan apakah seorang muda mempertahankan
kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu. Dengan segenap
hatiku aku mencari Engkau, janganlah biarkan aku menyimpang dari
perintah-perintah-Mu. Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan
berdosa terhadap Engkau.
Kesimpulan: Alkitab bukan sekedar pelengkap hidup, tetapi merupakan kebutuhan utama
bagi kehidupan yang benar, berarti
dan bernilai kekal[2].
Beberapa
fakta tentang Alkitab[3] :
1. Alkitab adalah Firman Allah , diilhamkan Allah (II Tim. 3:16, II
Pet 1:21).
2. Alkitab adalah Firman Allah yang berotoritas.
3. Alkitab memiliki kesatuan arti dan utuh.
4. Alkitab yang diilhamkan itu melalui pikiran dan tangan manusia yang
memiliki karakter dan latar belakang yang berbeda.
5. Alkitab diilhamkan dan dituliskan dalam "jubah" atau
konteks sejarah, budaya dan tradisi manusia
6. Alkitab dituliskan dalam bahasa tulisan,
7. Alkitab ditulis dalam berbagai macam “genre” (baca : jenre = gaya
sastra).
Pengenalan Inductive Bible Study dengan metode
(COIRA)
“Tuhan
bukalah mataku sehingga aku dapat melihat hal-hal yang indah dari firman-Mu”
(Mazmur 119:18)
- Context
- Observation
- Interpretation
- Reflection
- Aplication
Context
Konteks adalah memahami background (latar
belakang) dari peristiwa (ayat/pasal/kitab) yang sedang kita pelajari. Langkah
ini sangat penting untuk menolong kita menginterpretasi secara tepat perikop
yang sedang kita gali. Secara sederhana langkah yang bisa kita gunakan untuk
memahami konteks antara lain:
- Ayat sebelum dan sesudahnya
- Pasal sebelum dan sesudahnya
- Kitab dimana pasal itu berada
- Seluruh Firman Allah
Contoh :
“Perumpamaan anak yang hilang” Lukas 15 :11-32
Beberapa data tentang konteks yang dapat kita
lihat:
- Perikop ini merupakan perumpamaan yang diajarkan Tuhan Yesus secara berurutan “bertema sama” dalam 3 perikop:
·
Perumpamaan tentang domba yang
hilang
·
Perumpamaan tentang dirham
yang hilang
·
Perumpamaan tentang anak yang
hilang
- 3 pengajaran perumpamaan yang berurutan ini muncul berawal dari satu peristiwa yang melatarbelakanginya (Lukas 15 :1-3)
·
Konteks : orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bersungut-sungut karena Ia menerima
orang berdosa dan makan bersama-sama dengan Dia
·
Perhatikan, kritik
terhadap orang Farisi ini muncul lagi di ayat sesudahnya Lukas 16: 14-15
Perikop tentang “Perumpamaan anak yang hilang”
diajarkan ditengah-tengah peristiwa ketika Orang Farisi dan Ahli Taurat
bersungut-sungut karena Yesus menerima pemungut cukai dan orang berdosa serta
makan bersama-sama mereka. Dalam perikop selanjutnya diungkapkan pula tentang
orang Farisi yang disebut “hamba uang”, “membenarkan diri di hadapan orang”,
“tetapi Allah mengetahui hatimu”.
catatan :
untuk beberapa kitab seperti kitab surat, konteks bisa berupa penulis
kitab,waktu penulisan, orang-orang yang penerima surat, tujuan khusus dan tema
surat, outline surat. Dalam penulisan surat, ada kondisi & peristiwa
khusus yang melatarbelakangi penulisannya sehingga berpengaruh pada isi
keseluruhan dari sebuah surat dan bagaimana kita menginterpretasikan
perikop-perikop dalam surat itu. Informasi ini dapat kita dapatkan dari commentary,
dll yang menyediakan informasi tentang latar belakang kitab.
Observasi
1. Observasi sederhana
- Mulai dengan doa dan langkah sederhana
- Baca Alkitab dengan cepat untuk mendapat pengertian umum
- Baca kedua kali dengan lebih perlahan untuk menemukan beberapa fakta
- Baca ulang lagi untuk fokus pada hal-hal yang menarik bagimu. Garis bawahi hal-hal yang menarik perhatianmu. Ajukan pertanyaan mengapa kamu tertarik dengan ayat itu? Adakah hal dalam hidupmu yang terkait dengan ayat itu?
2.. Observasi untuk mengerti apa yang
digambarkan alkitab
·
Visualisasikan peristiwa
tersebut, rasakan dengan panca indra
·
Bagaimana keadaan
orang-orang, apa yang mereka kerjakan, bahasa tubuh, ekspresi wajah mereka,
gerak mereka-apa yang bisa saya lihat? Apa yang bisa saya pegang?
·
Dengarkan suara-suara yang
muncul (suara orang-orang)-apa yang bisa saya dengar? Apa yang bisa saya cium?
·
Rasakan atmosphere-nya..
tenang? keras? Menyenangkan? Menakutkan? Apa yang bisa saya rasakan?
·
Melihat perubahan keadaan
orang-orang. Apa yang mereka harapkan, bagaimana keteguhan sikap mereka,
perubahan yang terjadi pada mereka.Bagaimana respon mereka terhadap orang lain
yang mereka temui?
Latihan: Lukas 15:1-3
Diskusikan dan gambarkan suasana yang sedang
terjadi. Apa yang sedang mereka kerjakan, bagaimana ekspresi mereka,
gerak-gerik mereka, perubahan keadaan mereka. Kebenaran apa yang anda lihat?
____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
3. Observasi dengan melakukan pekerjaan seorang
detectif (pertanyaan 5W 1H)
·
Ajukan
pertanyaan-pertanyaan yang membawa pada sebuah kesimpulan
·
7 pertanyaan pencari
fakta, amati dan catat serinci mungkin:
·
Siapa (orang, tokoh-tokoh dalam perikop)
·
Dimana (tempat-tempat yang disebutkan dalam perikop, apa yang terjadi di sana)
·
Kapan (waktu, apa yang terjadi di masing-masing waktu tersebut)
·
Apa (temukan fokus. Cari kata kerja yang penting, hal-hal yang berulang
dalam perikop,
·
Bagaimana (cara, sikap)--terkait dengan pertanyaan “Apa”
·
Mengapa (penyebab, tujuan)-- terkait dengan pertanyaan “Apa”. Amati kata-kata
kecil seperti 'oleh sebab itu', 'karena', 'supaya', dst)
·
JADI (hasil, kesimpulan)
Latihan: Lukas 15:11-32
Gunakan Metode 5 W dan 1 H untuk perikop ini.
Tulislah pertanyaan-pertanyaan yang muncul selama penggalian.
Penggalian
|
Pertanyaan-pertanyaan
yang muncul[4]
|
|
Siapa
|
||
Dimana
|
||
Kapan
|
||
Apa
|
||
Bagaimana
|
||
Mengapa
|
||
Jadi
|
Interpretasi
- Buatlah outline perikop. Potongan-potongan scene cerita , bisa karena perubahan lokasi tempat, atau perubahan topik cerita, perubahan tokoh, dll. Outline akan memberikan gambaran tentang alur cerita secara keseluruhan.
- Kita bisa memperdalam interpretasi kita dengan mendalami beberapa kata kunci yang penting dalam perikop. Kamus dan ensiklopedi akan menolong kita menemukan makna terdalam dari kata yang digunakan.
- Hubungkan titik-titik fakta yang tersembunyi-penghubung mata rantai sehingga kita mendapat gambaran keseluruhan tema, rhema cerita.
- Pertanyaan yang kita ajukan dalam interpretasi adalah “apa pesan yang ingin disampaikan penulis bagi pembacanya pada masa itu?”
- Khusus untuk kitab Injil (cerita) kita bisa menarik interpretasi melalui:
·
Setting kejadian
·
Identifikasi ttg orang
banyak dan masalah mereka.
·
Yesus dan respons-Nya
terhadap orang banyak
·
Hasil akhir
- Jika kamu menemukan kesulitan, bisa menggunakan alat bantu seperti : Commentary, NIV Bible Study, dll. Software yang free tentang Bible Study juga banyak beredar seperti @Sabda OLB, PC Bible Study, E-Sword, dll. Bahan-bahan tafsiran di internet juga banyak disediakan secara free, hanya hati-hati untuk memilah dan memilih mana tafsiran dengan pengajaran yang sehat dan yang bukan.
Contoh metode interpretasi sederhana dengan
metode Swedia:
·
↑ Sesuatu tentang Tuhan (Bapa,
Anak, Roh)
·
↓ Sesuatu mengenai orang-orang (sifat natur
manusia)
·
? Sesuatu yang membingungkan
·
i Sesuatu yang memberi terang
baru
·
→ Sesuatu yang harus aku taati
Buat Skema & tuliskan hasil interpretasimu.
Lihat dari perspektif tokoh-tokoh yang ada. Contoh: Lukas 15:11-32
Interpretasiku
_____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Refleksi dan Aplikasi
Empat langkah dalam Penerapan:[5]
1. Kenali (Know): teks-nya, diri anda, dan dunia sekelilingmu.
2. Relasikan (Relate): dengan kehidupanmu sehari-hari, keluarga,
gereja, pekerjaan dan komunitas terdekatmu.
3. Refleksikan (Meditate): Apa maksud/pesan Firman Tuhan ini bagi
hidupku saat ini? Pikirkan langkah penerapan yang
konkrit dan praktis.
4.
Lakukan (Practise):
dengan sungguh dan tekun.
[1] LeRoy Eims, Pemuridan Seni
yang Hilang hal. 96, LLB 2002
[2] Tadius Gunadi, Makalah PA
Induktif KKRJ 2002. Perkantas Jakarta
[3] Daltur T, Makalah PA
Induktif. Perkantas Jakarta
[4] Pertanyaan
yang muncul. PA yang baik adalah menggali dengan pertanyaan yang bisa dijawab
(bukan pertanyaan yang tidak bisa ditemukan jawabannya atau yang
mengawang-awang). Semakin banyak pertanyaan baik yang diajukan, semakin banyak
hal yang bisa ditemukan pada saat pendalaman Alkitab.
[5] Howard G. Hendricks &
William D. Hendricks, Living by the Book (Chicago: Moody Press, 1993), p. 292 –
301.